norman wrote:Karena di GC.Com ada arsitek... boleh tanya2 dong
Pertanyaannya behubungan dengan penghematan niy...
Pertanyaan:
1. kalo ngedak/ngecor rumah, kira2 biaya yg dikeluarkan antara yg biasa dengan cara baru (kraton,baliton,ceradeck) besaran mana biayanya?
2. hemat mana antara baja ringan dengan kayu untuk atap?
3. hebel / beton ringan dengan bata biasa kira2 lebih murah mana?
4. Tinggi dari lantai sampai plafon yg ideal berapa m siy (supaya gak panas dirumah)?
itu dulu deh Om...banyak yah....hehehe
siapa tahu berguna juga buat yg lain...selain tahu ttg mbil kan bisa belajar juga tentang bangunan...
thanks berat.
Bole jawab dikit ya Oom..
1. Teknologi baru dibanding cor plat dak konvensional memang klaimnya lebih murah karena saat pengecoran kalau yang konvensional perlu perancah/bekisting untuk menopang konstruksi yang sedang dikerjakan. Hemat disini didapat pada proses pelaksanaan. Hemat ini juga relatif kalau dilihat penggunaan dak lantai nantinya.. kalau untuk beban berat kurang direkomendasikan. Kelebihannya kalau digunakan untuk rehab rumah tinggal, akan mengurangi kerumitan pelaksanaan rehab serta beban konstruksi lebih ringan (plat lantai berongga).
Kalau plat konvensional tebal plat minimal 12cm dengan penulangan bisa menggunakan wiremesh M-7, biaya akan terbuang adalah bekisting tadi. Berat konstruksinya juga lebih besar sehingga perkuatan struktur existing ada extra.
2. Secara umum kalau dibandingkan baja ringan dengan rangka atap kayu bisa lebih murah baja ringan, alasannya:
- Kayu harganya semakin mahal karena langka, selain konstruksinya berat sehingga memberi beban extra pada struktur bangunan, konstruksi atap kayu juga ber"hirarki" dari Kuda-kuda kemudian Gording lalu kasau lalu reng untuk dudukan genteng (genteng metal atau keramik sama saja)
- Baja ringan jauh lebih ringan dari konstruksi kayu sehingga tidak membebani struktur berlebihan.. konstruksi atap baja ringan setelah terpasang 1 paket tersebut sudah siap dipasang penutup atap sehingga lebih hemat bahan (tidak perlu gording, kasau & reng)
3. Hebel bisa lebih murah kalau digunakan dalam jumlah banyak dan pada bangunan strukturnya ingin dirampingkan.. karena beratnya yang lebih ringan dibanding bata serta kecepatan kerjanya lebih cepat disebabkan ukuran bloknya yang besar.
4. Tinggi plafond minimal 2,6meter, kalau mau nyaman tidak gerah plafond lebih tinggi hingga 3 meter cukup pengaruh. Tapi hal lain yang perlu diperhatikan juga ventilasi ruang, sebaiknya bisa terjadi cross ventilation. Udara masuk ada jalan keluar di sisi berseberangan misalnya. Besar bukaan ventilasi juga berpengaruh, hal lain volume ruang atap di atas plafond cukup besar untuk meredam panas di atap supaya tidak langsung merambat ke dalam ruangan di bawahnya. Lebih lanjut lagi, sebaiknya atap punya ventilasi untuk membuang panas di ruang atas plafond tersebut sehingga panas segera terbuang. Solusi lain bisa dengan memakai alumunium foil di bawah genteng sehingga panas bisa diredam lebih banyak.. atau pemasangan roof ventilator juga banyak membantu.
Untuk ruang yang memang diniatkan pakai AC sebaiknya plafond tidak terlalu tinggi supaya volume ruang yang akan didinginkan tidak terlalu besar sehingga boros energi dalam penggunaan AC.
kira-kira gitu.. ada arsitek lain yang mau nambahin?